Para ahli memperkirakan bahwa kemungkinan persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Ethereum spot semakin tipis, mengingat keterlibatan regulator Amerika Serikat yang minim terhadap produk investasi tersebut.
Dalam sebuah postingan X pada Selasa (19/2/2024), analis ETF dari Bloomberg Intelligence, James Seyffart, mengungkapkan perubahan sikap optimisnya terhadap ETF Ether spot dalam beberapa waktu terakhir. Ia mempercayai bahwa aplikasi ETF ether kemungkinan akan ditolak oleh US Securities and Exchange Commission pada Mei mendatang.
“Kami kini percaya bahwa ETF Ether spot pada akhirnya akan ditolak pada tanggal 23 Mei untuk putaran ini,” tulisnya.
My cautiously optimistic attitude for ETH ETFs has changed from recent months. We now believe these will ultimately be denied May 23rd for this round. The SEC hasn't engaged with issuers on Ethereum specifics. Exact opposite of
Seyffart menambahkan bahwa SEC belum terlibat dalam diskusi yang intens dengan penerbit mengenai ETF Ether spot, berbeda dengan diskusi yang terjadi sebelum persetujuan ETF Bitcoin spot pada Januari lalu.
Sebelumnya, Seyffart dan rekan kerjanya, Eric Balchunas, memperkirakan bahwa SEC akan menyetujui produk investasi tersebut paling lambat pada Mei, dengan peluang sekitar 35%.
Regulator sekuritas AS telah beberapa kali menunda keputusan mengenai ETF Ether, namun harus mengambil keputusan pada 23 Mei, karena itu adalah tenggat waktu terakhir untuk salah satu pemohon.
Adapun saat ini ada tujuh penerbit yang menunggu persetujuan untuk meluncurkan ETF Ether spot, termasuk BlackRock, Fidelity, Invesco dengan Galaxy, Grayscale, VanEck, 21Shares dengan Ark, dan Hashdex.
Baca juga: Standard Chartered Naikkan Target Harga Bitcoin Jadi Rp2,3 Miliar pada Akhir 2024