Indonesia Bitcoin Conference (IDBC) 2023 telah berlangsung pada 26-27 Oktober di Prime Plaza Hotel di Sanur, Bali.
Tim CoinDesk Indonesia berkesempatan hadir untuk meliput serta mendapatkan perspektif baru dari para pemimpin industri, pengusaha, investor, dan penggemar Bitcoin mengenai keberlanjutan dan perkembangan industri.
Bertemakan Unleashing Bitcoin Adoption through Learning, Connection, and Building, konferensi ini mengangkat berbagai topik seputar Bitcoin, seperti investasi, masa depan pembayaran, jaringan Lightning, open source, serta gaya hidup dan komunitas Bitcoin.
Acara ini memanfaatkan antusiasme yang tengah berkembang seputar Bitcoin, terutama menjelang peristiwa Bitcoin Halving yang dijadwalkan pada April 2024, serta potensi persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot yang diajukan oleh perusahaan manajemen aset besar di AS. Kedua hal ini diyakini akan dapat meningkatkan harga Bitcoin secara signifikan.
Tim CoinDesk Indonesia berkesempatan untuk berbicara dengan CEO dari Jan3, Samson Mow, yang mengungkapkan sentimen positifnya terhadap Bitcoin.
"Saya selalu bullish terhadap Bitcoin, jadi inilah yang diharapkan dari harga Bitcoin yang akan terus naik," ujar Mow kepada CoinDesk Indonesia. "Saat ini, kondisi makro sangat mendukung adopsi Bitcoin, dan kita juga memiliki beberapa ETF yang sedang menunggu persetujuan.
Dalam kesempatan yang berbeda, CoinDesk Indonesia juga berdiskusi dengan Mu'aawiyah Tucker, seorang educator dalam bidang hukum Islam, Bitcoin, aset kripto, dan teknologi blockchain. Menanggapi perdebatan seputar kehalalan Bitcoin dalam agama Islam, Tucker menegaskan bahwa Bitcoin tetap dianggap halal jika digunakan sesuai fungsinya sebagai alat pembayaran.
“Bitcoin pada dasarnya adalah uang. Fungsinya sejak awal adalah sebagai uang. Dan jika ada yang ingin menggunakannya sebagai uang, tidak ada yang salah dalam Islam untuk melakukannya,” tutur Tucker. “Dalam hal menggunakannya dan dalam hal memiliki Bitcoin, mengirim, menerima, menabung, itu sangat halal.”
Dihadiri Pembicara Lokal dan Dunia
Indonesia Bitcoin Conference 2023 menghadirkan lebih dari 50 pembicara ternama, termasuk Founder Twitter Jack Dorsey yang saat ini menjabat sebagai Chairman Block Inc. IDBC 2023 juga menghadirkan beberapa pembicara kunci dari dunia Bitcoin juga turut berpartisipasi, seperti Samson Mow, CEO Jan3; William Casarin, Pendiri Damus; Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti; dan masih banyak lagi.
Indonesia Bitcoin Conference 2023 menghadirkan berbagai topik menarik seputar Bitcoin. Adapun topik yang paling diminati adalah sesi bertajuk Building on Bitcoin yang dipandu oleh mantan Menteri Perdagangan RI yakni Gita Wirjawan yang menjadi moderator dalam panel Jack Dorsey. Meski Dorsey tidak menghadiri IDBC secara tatap muka dan hanya via daring, para peserta tetap menunjukkan minat yang tinggi.
Dalam sesi tersebut, Dorsey berbagi pandangannya tentang Bitcoin, dengan menyebutnya sebagai salah satu inovasi terbaik dan paling luar biasa. Dorsey juga meyakini bahwa Bitcoin adalah sesuatu yang dapat digunakan dan dipercayai secara langsung serta dapat bertahan selama beberapa generasi.
Selain itu, Dorsey mengungkapkan pandangannya bahwa mining Bitcoin memberikan dampak positif pada perkembangan energi.
"Satu-satunya cara kita akan berkembang maju adalah menghasilkan lebih banyak energi," ujar Jack Dorsey.
Sementara itu, Gita mengungkapkan kepada CoinDesk Indonesia dalam sebuah sesi wawancara eksklusif bahwa teknologi blockchain—khususnya Bitcoin—telah mengalami kemajuan dalam penerapannya. Terutama, terdapat inovasi teknologi yang memungkinkan peningkatan jumlah transaksi yang dapat dilakukan per unit waktu. Kendati demikian, terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan teknologi yang membuat penggunaan energi yang efisien lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Jadi, secara teknologi saya melihat untuk pengembangan use case itu sudah berjalan dengan lancar, tapi pengembangan teknologi agar daya energinya ini semakin masuk dalam daya beli itu masih perlu disikapi kedepannya,” tutur Gita.
Di sisi lain, Tirta Karma Senjaya menguraikan pentingnya Bitcoin dalam adopsi kripto di Indonesia dalam sesi bersama Samson Mow.
Dia menjelaskan bahwa Bitcoin telah diberikan status legal yang jelas di Indonesia sebagai komoditas, namun masih belum dipisahkan dari berbagai jenis aset kripto lainnya, seperti altcoin, stablecoin, dan memecoin.
Tirta juga memberikan kabar terbaru tentang peluang trading derivatif dan kemungkinan penggolongan beberapa aset kripto sebagai token sekuritas.
Sesi lainnya yang tak kalah menarik dihadirkan oleh bursa kripto Indonesia seperti Reku dan PINTU yang fokus pada pengembangan edukasi tentang Bitcoin dan kripto, dengan menekankan pentingnya literasi terkait Bitcoin dan kripto.
"Tantangan terbesar adalah perubahan regulasi dan juga literasi keuangan masyarakat indonesia. Dimana Reku akan berfokus untuk mengedepankan edukasi," ujar COO Reku, Jesse Choi.
Dimeriahkan dengan Lightning Hackathon
Untuk meramaikan acara, konferensi ini juga menghadirkan berbagai kegiatan seperti panel, keynote, bazaar, pameran, dan Lightning Hackathon.
Salah satu tujuan utama dari Lightning Hackathon ini adalah untuk memperkenalkan teknologi Lightning Network serta mendorong inovasi dan kreativitas di kalangan pengembang, khususnya di Indonesia.
“Kami mengundang para pengembang untuk bergabung dan berinovasi untuk menghadirkan ide-ide brilian mereka dalam menggabungkan sistem lightning network ke dalam berbagai rangkaian aplikasi,” ujar Dea.
Lightning Hackathon didukung oleh Human Rights Foundation dan Fulgur Ventures, dengan total hadiah senilai Rp150 juta. Juara pertama dari kompetisi ini menerima hadiah sebesar USD5.000 atau setara dengan Rp75 juta, juara kedua mendapatkan hadiah sebesar USD3.000 atau setara Rp45 juta, dan juara ketiga dapat memperoleh hadiah sebesar USD2.000 atau senilai Rp30 juta.
Selain kesempatan untuk memenangkan hadiah tersebut, para pemenang dari Lightning Hackathon juga memiliki peluang untuk menampilkan karyanya dalam hackathon global Legend of Lightning yang memiliki total hadiah senilai 3 BTC atau setara dengan Rp1,1 miliar.
Di samping itu, IDBC juga memberikan platform bagi para desainer untuk memamerkan dan menjual karya-karya mereka yang memiliki tema terkait Bitcoin.
Acara ini juga menyediakan kesempatan bagi peserta untuk melakukan pembayaran menggunakan Bitcoin melalui Lightning Network dengan menggunakan mesin yang disediakan oleh LifPay.