Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) mengekspresikan dukungannya terhadap aset kripto dengan merilis 100 miliar token kripto bernama Masa.
Menurut laporan dari Solopos pada Jumat (26/1/2024), Putra tertua Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII K.G.P.H Hangabehi menjelaskan bahwa peluncuran token Masa merupakan bagian dari upaya untuk membangun Digital Ecosystem of Keraton Surakarta (Deksa) dan mempromosikan warisan budaya secara global.
“Keraton Solo tak mau lagi terlelap dengan keagungan masa lalu saja. Kami para generasi penerus keraton terus membangun peradaban Keraton supaya berjaya di kancah internasional,” jelasnya, seperti yang dikutip dari Solopos.
CEO Creaton Solo Studio, Dendiawan Hendarto, mengungkapkan bahwa nama token Masa diambil dari koin pertama yang digunakan oleh Kerajaan Mataram dalam bentuk koin emas.
Adapun penjualan token ini dilakukan dalam dua tahap, yakni presale dengan harga kisaran Rp1 yang berlangsung dari tanggal 20 Januari hingga 8 Februari 2024 melalui platform PinkSale. Setelah itu, token Masa akan dijual secara publik pada bulan Februari 2024 melalui platform decentralized exchange (DEX) dan dijadwalkan untuk listing di platform exchange lokal di Indonesia dengan harga Rp1,2.
Dendi menekankan bahwa token Masa berwujud real-world asset (RWA). Selanjutnya, Keraton Solo berencana untuk memasarkan merchandise pada pertengahan tahun ini, menghadirkan digitalisasi aset keraton dan miniatur untuk dijual sebagai produk merchandise.
“Kami digitalisasi aset Keraton Solo dan membuat miniatur untuk dipasarkan menjadi merchandise Keraton Solo. Contohnya kereta milik Sunuhun yang di Alun-alun Selatan,” ungkapnya.
Sebagian kecil dari hasil penjualan merchandise tersebut akan diperuntukkan sebagai kekuatan RWA atau akan menambah pool liquidity token Masa, Dendi menjelaskan.
Creaton Solo Studio juga bekerja sama dengan Uppsala Security untuk memastikan keamanan di dalam ekosistem token Masa, mencakup perlindungan anti penipuan hingga pencegahan pencucian uang.
Di sisi lain, CTO Creaton Studio, Djodi Hendarto, menjelaskan bahwa valuasi 100 miliar token Masa ditentukan berdasarkan sejumlah agenda rutin Keraton Solo, aset Museum Keraton Solo, dan potensi penjualan merchandise.
Dirinya menambahkan bahwa Keraton Solo berkomitmen untuk mengalokasikan beberapa persen dari pendapatan yang diperoleh dari penjualan merchandise, acara, dan kunjungan sebagai jaminan investasi untuk menjaga stabilitas nilai token Masa.