Polygon, sebuah platform scaling Ethereum, telah merilis versi beta dari zero-knowledge Ethereum Virtual Machine (zkEVM) kepada publik pada Senin (27/3/2023).
Fitur-fitur menarik yang ada pada zkEVM seperti penyelesaian instan, efisiensi gas, dan biaya transaksi yang rendah, akan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan memudahkan para pengembang untuk membangun decentralized apps (dApps) dengan transaksi dalam jumlah besar tanpa mengorbankan kecepatan atau keamanan.
Mainnet Polygon zkEVM akan membawa kompatibilitas EVM ke Ethereum, sehingga transaksi akan menjadi lebih murah dan lebih cepat di blockchain Ethereum. Peluncuran beta mainnet zkEVM juga akan meningkatkan keamanan dan privasi untuk dApps di Polygon Network, yang menyediakan infrastruktur yang lebih efisien, hemat biaya, dan dapat diskalakan bagi para pengembang untuk membangun aplikasi terdesentralisasi mereka.
Selain itu, kompatibilitas Polygon zkEVM dengan tool pengembang Ethereum seperti MetaMask, Remix, dan Truffle, memudahkan para pengembang untuk memulai dengan teknologi ini dan memigrasikan dApps Ethereum mereka ke jaringan Polygon tanpa merasa kesulitan.
Dalam sebuah wawancara dengan CoinDesk, co-founder Polygon, Sandeep Nailwal, mengatakan bahwa perusahaan ingin sangat selaras dengan etos Web3 dan ingin lebih banyak bereksperimen.
Nailwal yakin bahwa teknologi ZK adalah masa depan Ethereum dan hampir semua aplikasi web3 besar akan dibangun pada satu atau dua tahun mendatang di atas chain layer 2 yang terbukti zero-knowledge.
Kendati demikian, Nailwal memperingatkan para pengguna bahwa ini masih merupakan teknologi baru. Oleh karena itu, ia menyarankan agar para pengguna berhati-hati dan “tidak langsung membawa tabungan mereka ke dalamnya.”