Warga di dua wilayah Kota Depok, yaitu Tapos dan Cimanggis, mengeluhkan bahwa wilayah mereka kerap mati lampu. Setelah dilakukan pemeriksaan bersama PLN dan polisi, diketahui bahwa aliran listrik mereka dicuri oleh pertambangan kripto.
Di Cimanggis, setelah warga melapor ke PLN ULP Cimanggis dan Polsek Cimanggis, diketahui bahwa ada sebuah ruko di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis, yang mencuri listrik ke salah satu tiang.
"Masyarakat mengeluh ke PLN, listrik mereka sering mati dan orang keluar masuk beberapa lokasi di malam hari. Setelahnya, pihak PLN ULP Cimanggis bersama anggota Polsek Cimanggis melakukan investigasi ke daerah tersebut [Kelurahan Curug]. Dan ternyata benar di bangunan tertentu, misal yang dayanya 100 [watt] ternyata ruko itu nyedot sampai 300 atau 400 [watt]. Setelah ditelusuri ternyata ada aliran listrik yang nggak lewat meteran tapi langsung ke gardu," jelas Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Hadi Kristanto, Senin (18/9).
Sebuah ruko mencuri listrik dengan cara mengalihkan aliran listrik dari sumber listrik kabel PLN, JTR, ke instalasi listrik di ruko itu. Setelah mengetahui hal tersebut, petugas PLN dan polisi mengecek ruko yang dimaksud dan menemukan banyak alat pertambangan kripto. "Kami menemukan alat berupa software dan hardware untuk nambang [mining] kripto," katanya.
Lalu untuk di Tapos, terdapat dua lokasi pencurian listrik. Menurut Kompol Hadi, ketiga tempat tersebut saat ini sudah disegel polisi dan alat-alat untuk pertambangan kriptonya pun disita. "Nanti akan dicek lagi bersama PLN dan pihak terkait," katanya.
Menurut Kompol Hadi, semua kasus ini sudah dilaporkan sebelumnya dan bermula dari banyak orang asing yang keluar masuk ruko atau datang ke ruko pada malam hari serta lampu yang kerap mati di wilayah tersebut. Meski menurutnya kripto meresahkan, polisi tidak mengusutnya lebih lanjut. "Ya [terkait kripto], kami tidak mengusutnya karena belum ada aturannya. Kripto memang tidak diatur, tapi sebenarnya meresahkan."