Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), pada akhirnya mendirikan bursa kripto di Indonesia pada 17 Juli lalu. Selain bursa kripto, Bappebti juga turut meluncurkan lembaga kliring dan pengelola tempat penyimpanan kripto. 

“Dapat kami laporkan secara singkat, bahwa pada 17 Juli 2023, Bappebti telah meluncurkan persetujuan terkait dengan: yang pertama, bursa berjangka aset kripto, yang saat ini diberi izin adalah PT Bursa Komoditi Nusantara. Yang kedua, lembaga kliring berjangka aset kripto, di mana perizinan diberikan kepada PT Kliring Berjangka Indonesia, selaku BUMN. yang ketiga untuk pengelola tempat penyimpanan aset kripto, perizinan diberikan kepada PT Tennet Depository Indonesia,” kata Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko dalam acara Unveiling the Future of Indonesia's Crypto Ecosystem di Jakarta, Jumat (28/7).

Menurut Didid, perkembangan ekonomi digital yang pesat dan aset kripto yang marak ditransaksikan di Indonesia menjadi alasan utama Pemerintah Indonesia mendirikan bursa kripto. Menurut badan tersebut, ekonomi digital harus dikelola dengan baik karena dapat memberikan dampak positif. 

Dengan Keputusan Kepala Bappebti Nomor 01/BAPPEBTI/SP-BBAK/07/2023, Bappebti memberikan izin kepada PT Bursa Komoditi Nusantara atau _Commodity Future Exchange_ untuk mengelola bursa kripto Indonesia. Bagi Didid, adanya CFX menjadi bukti bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen merangkul aset kripto, melindungi masyarakat, dan memberikan ruang bagi sektor yang dianggap menjanjikan ini.

“Pembentukan ekosistem pelembagaan aset kripto ini merupakan bukti bahwa pemerintah hadir dalam upaya menciptakan perdagangan aset kripto yang wajar dan adil,” katanya.

Ketua CFX, Subandi, mengumumkan bahwa mereka dapat menjadi solusi kepastian usaha dan hukum terkait perdagangan kripto. Mereka menjamin keamanan konsumen dan negara dalam bertransaksi kripto.

“Kami juga berkomitmen untuk menjalin adanya keterbukaan tata kelola dan transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas sebagai perusahaan. Dan dengan dukungan teknologi, seperti regulator anggota bursa, lembaga, media, kliring dan para pedagang. Kami siap untuk mengedukasi masyarakat, agar literasi dan produk kripto ini semakin baik di indonesia,” katanya.

Untuk teknis pasar kriptonya sendiri, CFX akan membangun beberapa infrastruktur dan prasarana edukasi sebagai berikut:
-  Melakukan edukasi dan kampanye _awareness_ kepada masyarakat terkait manfaat dan risiko aset kripto;
-  Menjalin kemitraan dengan otoritas keuangan dan regulator;
-  Mengembangkan inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasar;
-  Meningkatkan likuiditas pasar dengan mendorong partisipasi aktif;
-  Menyediakan cara-cara yang mudah bagi masyarakat dalam membeli, menyimpan, dan menggunakan aset kripto;
-  Menjalin kemitraan dengan bank dan perusahaan keuangan untuk meningkatkan adopsi kripto;
-  Menyediakan dukungan pelanggan yang baik.

Sebagai wadah kripto resmi pertama yang lahir atas dukungan Bappebti, Subandi menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar kepada regulator dan pelanggan aset kripto, yang menurut data November 2022, berjumlah sebanyak 16,55 juta orang di Indonesia. Maka dari itu, kolaborasi CFX bersama Pemerintah Indonesia diperlukan untuk perdagangan kripto yang lebih adil, transparan, dan memberikan kepastian hukum serta rasa aman bagi semua pihak.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan Indonesia melalui Bappebti mendirikan bursa kripto bersamaan dengan lembaga kliring dan pengelola tempat penyimpanan aset kripto.

Menurut Didid, perkembangan ekonomi digital yang pesat dan aset kripto yang marak ditransaksikan di Indonesia menjadi alasan utama Pemerintah Indonesia mendirikan bursa kripto. (Foto CDI)

large_119-31 Juli-Resmi Diluncurkan, Ini Hal-hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Bursa Kripto Indonesia.jpg

medium_119-31 Juli-Resmi Diluncurkan, Ini Hal-hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Bursa Kripto Indonesia.jpg

small_119-31 Juli-Resmi Diluncurkan, Ini Hal-hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Bursa Kripto Indonesia.jpg

thumbnail_119-31 Juli-Resmi Diluncurkan, Ini Hal-hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Bursa Kripto Indonesia.jpg

119-31 Juli-Resmi Diluncurkan, Ini Hal-hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Bursa Kripto Indonesia.jpg

Resmi Diluncurkan, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Bursa Kripto Indonesia

Korea Selatan melihat adanya lonjakan jumlah investor kripto di negaranya, yang turut mendorong volume perdagangan harian menyentuh angka tinggi.

Berdasarkan [survei](https://cointelegraph.com/news/south-korean-investors-rise-21-cex-profits-up-106-yoy) dari Unit Intelijen Keuangan (FIU) di bawah Komisi Jasa Keuangan Korea Selatan (FSC), investor kripto di Korea Selatan telah menyentuh 7,78 orang pada paruh pertama tahun 2024, menunjukkan peningkatan hingga 21% dari 6,45 juta investor pada semester kedua tahun lalu. 

Lonjakan ini mendorong volume perdagangan harian juga mengalami lonjakan tajam sebesar 67%, dari KRW3,6 triliun menjadi KRW6 triliun, dan kapitalisasi pasar kripto yang tumbuh hingga 27% menjadi KRW55,3 triliun.

Pertumbuhan minat investasi kripto yang tinggi di Korea Selatan telah mendorong laba operasi dari 21 perusahaan kripto meningkat hingga 106% mencapai KRW590 miliar. FIU menjelaskan bahwa fenomena ini sebagian besar dipicu oleh arus modal ke dalam Exchange Traded Funds (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat, serta adanya dukungan kebijakan terhadap aset virtual dari sejumlah kandidat presiden AS. 

Sementara itu, sebanyak lebih dari 37% investor kripto Korea Selatan mengalokasikan dana mereka ke Bitcoin (BTC), diikuti Ether (ETH) sebesar 11%, XRP (XRP) sebesar 10,6%, Dogecoin (DOGE) sebesar 2,8%, dan Ethereum Classic (ETC) sebesar 2,7%. 

Kendati demikian, rata-rata alokasi investasi kripto masih tergolong rendah, dengan 67% investor atau lebih dari 5,28 juta investor memiliki portofolio bernilai di bawah KRW500.000. Sebaliknya, hanya 10% atau sekitar 780.000 investor yang memiliki aset digital senilai lebih dari KRW10 juta.

Lebih lanjut, pasar kripto di Korea Selatan didominasi oleh laki-laki, yang berjumlah sekitar 5,29 juta atau 68% dari total investor. Di antaranya, investor laki-laki berusia 30-an mencapai 1,58 juta, diikuti kelompok usia 40-an sebanyak 1,5 juta, serta investor lainnya yang berusia di bawah 30 tahun dan di atas 50 tahun.

Peningkatan jumlah investor kripto ini juga dibarengi dengan volatilitas pasar kripto yang meningkat. Menurut FIU, Maximum Drawdown (MDD), sebuah indeks yang mengukur kerugian maksimum dari puncak hingga titik terendah dalam suatu periode, telah mencapai 70% sepanjang semester pertama 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan indeks KOSPI yang hanya memiliki MDD sebesar 14%. 

“Dengan volatilitas harga yang lebih tinggi dibandingkan paruh kedua 2023, keputusan investasi yang bijaksana sangat diperlukan,” tutup FIU.

**Baca juga: [Bappebti Rilis Aturan Baru untuk Perkuat Regulasi Perdagangan Aset Kripto](https://www.coindesk.id/berita/bappebti-rilis-aturan-baru-untuk-perkuat-regulasi-perdagangan-aset-kripto)**

Investor kripto di Korea Selatan telah menyentuh 7,78 orang pada paruh pertama tahun 2024, menunjukkan peningkatan hingga 21% dari 6,45 juta investor pada semester kedua tahun lalu.

medium_korea-selatan.jpg

small_korea-selatan.jpg

thumbnail_korea-selatan.jpg

korea-selatan.jpg

Korea Selatan Catat Lonjakan Investor Kripto pada Paruh Pertama 2024

MicroStrategy, perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia, mengumumkan rencana ambisius untuk mengumpulkan dana sebesar USD42 miliar selama tiga tahun ke depan untuk memperbesar cadangan Bitcoin mereka. 

Berdasarkan [rilis pers](https://www.microstrategy.com/press/microstrategy-announces-third-quarter-2024-financial-results-and-announces-42-billion-capital-plan_10-30-2024) pada Rabu (30/10/2024), CEO MicroStrategy, Phong Le, menguraikan "21/21 Plan," yang mencakup penggalangan dana melalui ekuitas senilai USD21 miliar dan penerbitan obligasi konversi sebesar USD21 miliar.

"Sebagai perusahaan yang menjadikan Bitcoin sebagai aset pembendaharaan, kami berencana memanfaatkan modal tambahan ini untuk membeli lebih banyak Bitcoin sebagai cadangan aset perusahaan, dengan tujuan untuk mencapai imbal hasil BTC yang lebih tinggi," ungkap Phong Le.
Dalam laporan pendapatan kuartal ketiganya, MicroStrategy membeberkan bahwa BTC Yield atau imbal hasil Bitcoin mereka sepanjang tahun 2024 telah mencapai 17,8%. Sebagai catatan, BTC Yield ini merupakan indikator kinerja utama (KPI) yang dikembangkan oleh Chairman Michael Saylor dan tim untuk mengukur  efektivitas perusahaan dalam mengakuisisi BTC secara bernilai tambah.

Ke depannya, mereka menargetkan peningkatan BTC Yield tahunan sebesar 6% hingga 10% pada periode 2025-2027.

Pada September lalu, perusahaan berhasil menyelesaikan penawaran obligasi konversi bernilai USUSD1,01 miliar dengan suku bunga 0,625% yang jatuh tempo pada tahun 2024, di mana sebagian besar dari pendanaan ini diarahkan untuk pembelian 7.420 BTC senilai USUSD458,2 juta.

Saat ini, MicroStrategy masih menjadi perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia mencapai 252.220 BTC yang saat ini bernilai USUSD18,2 miliar.
Di penghujung kuartal, perusahaan masih memiliki cadangan dana sekitar USUSD891,3 juta dari penggalangan modal sebelumnya, sebagai bagian dari strategi akuisisi jangka panjang mereka.

**Baca juga: [MicroStrategy Kembali Borong Hampir 12 Ribu Bitcoin](https://www.coindesk.id/berita/micro-strategy-kembali-borong-hampir-12-ribu-bitcoin)**

CEO MicroStrategy, Phong Le, menguraikan “21/21 Plan,” yang mencakup penggalangan dana melalui ekuitas senilai USD21 miliar dan penerbitan obligasi konversi sebesar USD21 miliar.

medium_BITCOIN.jpg

small_BITCOIN.jpg

thumbnail_BITCOIN.jpg

BITCOIN.jpg

MicroStrategy Berencana Raih Dana USD42 Miliar untuk Beli Bitcoin

Visa, raksasa pembayaran global, baru-baru ini mengumumkan kolaborasi strategis dengan Coinbase untuk mengintegrasikan kartu debit Visa yang memenuhi syarat ke dalam akun Coinbase (COIN) pengguna. 

Berdasarkan [rilis pers](https://investor.visa.com/news/news-details/2024/Coinbase-to-Integrate-Visa-Direct-to-Deliver-Real-Time-Account-Funding-for-Customers/default.aspx) pada Selasa (29/10/2024), kerja sama ini memungkinkan pengguna di Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk dapat dengan mudah mendepositkan dana secara langsung ke akun Coinbase mereka, bahkan secara instan. Pengguna Visa juga dapat membeli atau menjual kripto secara langsung di platform _exchange_ tersebut.

"Dengan dukungan Visa Direct dan kartu debit Visa yang memenuhi syarat, pengguna Coinbase dapat memastikan bahwa mereka dapat mendanai akun mereka secara real-time, membuka peluang transaksi yang dapat dimanfaatkan kapan saja, baik siang maupun malam,” kata Yanilsa Gonzalez Ore, Head of Visa Direct Amerika Utara.

Industri kripto selama ini menghadapi tantangan dalam menjembatani kesenjangan antara layanan keuangan tradisional dan inovasi digital yang canggih. Hal ini seringkali menyulitkan pengguna awam untuk sepenuhnya memanfaatkan inovasi di sektor kripto.

Menurut perusahaan, langkah ini hadir agar dapat mendorong ekspansi bisnis di Eropa, terutama di tengah ketidakpastian regulasi kripto di AS. Eropa sendiri saat ini telah memberlakukan aturan Markets in Crypto-Assets Act (MiCA) sejak awal tahun 2024 yang lebih jelas bagi perusahaan kripto tentang hal-hal yang diperbolehkan dan tidak di wilayah tersebut. 

**Baca juga: [Binance Kembali Menerima Pembayaran Kripto Via Mastercard](https://www.coindesk.id/berita/binance-kembali-menerima-pembayaran-kripto-via-mastercar)**


Kerja sama ini memungkinkan pengguna di Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk dapat dengan mudah mendepositkan dana secara langsung ke akun Coinbase mereka.

medium_VISA.jpg

small_VISA.jpg

thumbnail_VISA.jpg

VISA.jpg

Visa Gandeng Coinbase untuk Hadirkan Layanan Kripto Real-Time Via Kartu Debit

Avail, sebuah lapisan infrastruktur Web3, telah mengumumkan kemitraan strategis dengan FalconX, yang memungkinkan broker aset digital tersebut menyediakan fitur _staking_ di jaringan Avail untuk para investor institusional yang memenuhi syarat. 

Menurut [keterangan resmi](https://blog.availproject.org/avail-staking-available-for-institutional-investors-with-falconx-custody/) pada Senin (28/10/2024), FalconX memungkinkan investor institusional untuk meningkatkan keamanan jaringan Avail sebagai kustodian pertama yang menawarkan dukungan _staking_ untuk token _native_ Avail yakni AVAIL. Kemitraan ini menyusul tambahan dukungan kustodian untuk AVAIL oleh Falcon X.

## Keamanan dan Desentralisasi Melalui _staking_ di Jaringan Avail

Fitur _staking_ yang diperkenalkan di Avail memberikan peluang bagi pengguna untuk memperoleh imbalan sekaligus meningkatkan keamanan infrastruktur blockchain modular Avail. Salah satu inovasi Avail adalah Avail DA, solusi ketersediaan data yang dioptimalkan, yang berfungsi untuk mendukung jaringan blockchain lain seperti Lens dan Sophon. Dengan berpartisipasi dalam _staking_, investor institusional membantu memperkuat keamanan kripto-ekonomi di jaringan Avail, yang turut diadopsi oleh berbagai tim pengembang di ekosistem Avail. 

Mekanisme _staking_ ini juga dirancang untuk mencegah sentralisasi validator dengan mendistribusikan _staking_ secara adil di antara validator, sehingga memperkuat desentralisasi jaringan demi kepentingan pengguna dan pengembang aplikasi.

Dipimpin oleh mantan _co-founder Polygon_, Anurag Arjun, serta peneliti utama Prabal Banerjee, Avail sendiri diklaim berfokus pada peningkatan pengalaman pengembang blockchain dengan mengatasi sejumlah tantangan mendasar. 

Beberapa isu penting yang ditangani Avail antara lain memastikan keamanan ekonomi kripto yang memadai, mendorong desentralisasi jaringan, memfasilitasi transaksi _cross-chain_, dan menyediakan skalabilitas yang efisien secara biaya.

Dengan pendekatan yang inovatif, Avail memungkinkan pengembang untuk fokus pada pembuatan aplikasi dan pengiriman fitur bagi pengguna, sementara aspek teknis kompleks seperti keamanan jaringan dan keandalan diserahkan kepada Avail. 

Solusi ini diciptakan untuk membantu mempermudah pengembangan aplikasi blockchain, mempercepat adopsi teknologi, dan memperluas ekosistem blockchain secara global.

Kemitraan dengan FalconX menambahkan dukungan institusional yang signifikan bagi Avail. Melalui FalconX, Avail mampu menawarkan keamanan kripto-ekonomi yang lebih kuat, kinerja jaringan yang lebih unggul, dan pengalaman pengguna yang lebih mulus. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan adopsi teknologi blockchain secara lebih luas di berbagai belahan dunia.

Kenali lebih jauh tentang [Avail](https://www.availproject.org/).

**Baca juga: [Avail Gandeng Symbiotic untuk Tingkatkan Skalabilitas Blockchain](https://www.coindesk.id/berita/avail-gandeng-symbiotic-untuk-tingkatkan-skalabilitas-blockchain)**


Melalui FalconX, Avail mampu menawarkan keamanan kripto-ekonomi yang lebih kuat, kinerja jaringan yang lebih unggul, dan pengalaman pengguna yang lebih mulus. 

Avail bermitra dengan FalconX. (Foto CDI)

medium_Avail-x-FalconX.webp

small_Avail-x-FalconX.webp

thumbnail_Avail-x-FalconX.webp

Avail-x-FalconX.webp

Avail Sediakan Fitur Staking bagi Investor Institusi Melalui Kemitraan FalconX Custody

Resmi Diluncurkan, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Bursa Kripto Indonesia

Pelajari Lebih Lanjut

Berlangganan pada Newsletter mingguan kami

Cerita Terkait