Got my

Twitter
pizza 🍕 using my DOT staking rewards👍

Swapped DOT for iBTC and redeemed BTC via
Twitter
secured by Polkadot🔒, paid with
Twitter
via lightning

All via mobile wallet using
Twitter
, spend 2 USD of fees, 99% on bitcoin network

DOT > iBTC > BTC✅ pic.twitter.com/eYl2Th8kOn

— Filippo Franchini | Web3 Foundation (@filippoweb3)
Twitter

Transaksi ini diselesaikan tanpa melibatkan CEX atau kartu kredit. Prosesnya melibatkan transfer DOT ke sebuah DEX Polkadot yakni Hydration Chain, menukar DOT dengan wrapped Bitcoin di Interlay yakni iBTC, menebus BTC di jaringan Bitcoin melalui dApp Interlay, dan membayar pizza menggunakan Lightning Network.

Sementara Polkadot memfasilitasi komunikasi yang mulus di dalam jaringannya, platform ini juga memperluas kemampuannya untuk terhubung dengan chain eksternal. Teknologi Polkadot sedang membuka era baru dari trustless bridge yang skalabel, menghilangkan kebutuhan akan perantara terpusat.

Contoh dari ini adalah Snowbridge, yang dikembangkan oleh Web3 Foundation dan Parity Technologies, yang memungkinkan komunikasi trustless dengan Ethereum. Dalam waktu dekat, Hyperbridge akan memfasilitasi komunikasi dengan berbagai rantai, termasuk Ethereum Layer 2, dengan memanfaatkan zk-proofs dan sifat unik dari teknologi Polkadot.

Adopsi Industri dan Potensi Masa Depan

Polkadot menawarkan keamanan tingkat perusahaan dan interoperabilitas yang aman antar-blockchain, memungkinkan siapa saja untuk membangun solusi blockchain tanpa perlu membangun keamanan dari awal. Polkadot berfungsi sebagai pusat kerja sama di mana blockchain dapat memanfaatkan proposisi nilai satu sama lain, seperti halnya bisnis di dunia nyata.

Ini telah menyebabkan adopsi industri yang signifikan, dengan pemain utama seperti Mythical Games dan Deloitte mengembangkan solusi mereka sendiri atau memanfaatkan Rantai Polkadot yang sudah ada.

Terutama, Pemerintah Indonesia sedang mengeksplorasi penggunaan sebuah chain Polkadot yakni Mandala Chain untuk mengamankan identitas, sertifikat universitas, dan lebih banyak lagi di blockchain.

Dengan Indonesia sebagai negara terbesar keempat di dunia, dan mayoritas populasinya berusia antara 10 hingga 40 tahun, potensi adopsi blockchain sangat besar. Pemerintah tanah air telah menggariskan strategi digitalisasi yang bertujuan menjadikan teknologi blockchain sebagai pendorong utama ekonomi Indonesia pada tahun 2025.

Kesimpulan

Teknologi Polkadot membuka peluang tak terbatas bagi masa depan Web3, menyediakan fondasi yang aman, skalabel, dan interoperable untuk generasi berikutnya dari aplikasi blockchain.

Kenali lebih jauh tentang Polkadot.

Baca juga: Bappebti Tambah Daftar Aset Kripto Legal di Indonesia, Kini Berjumlah 545 Item

Pelajari Lebih Lanjut

Polkadot (DOT)
alt image
Dilla Fauziyah

Dilla Fauziyah adalah seorang Journalist Researcher di CoinDesk Indonesia sejak 2022. Ia gemar menulis dan mengikuti perkembangan seputar kripto dan teknologi Web3.

[rss]

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada CoinDesk Indonesia hanya bertujuan untuk memberikan informasi yang bisa dijadikan rujukan/referensi belaka, dan tidak boleh ditafsirkan sebagai saran untuk berinvestasi. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, seseorang harus selalu melakukan penelitian menyeluruh dan mencari nasihat dari profesional.

Cerita Terkait

Topik Lainnya

Bitcoin
Technology
Investing
People
Company Profile
Industry
Trading
Cryptocurrency
logo

CoinDesk Indonesia adalah portal media yang memperjuangkan standar dan kode etik jurnalistik tertinggi, serta mematuhi serangkaian kebijakan editorial yang ketat. CoinDesk Indonesia menyajikan berita dan informasi tentang cryptocurrency, aset digital, dan masa depan bisnis di Indonesia dan Dunia.

© 2025 CoinDesk Indonesia