Berbagai proyek altcoin baru telah bermunculan dan masing-masing menyediakan berbagai penawaran unik untuk menarik minat investor. Kehadiran proyek-proyek ini juga bertujuan untuk memenuhi permintaan akan token alternatif menjelang peristiwa bull run dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan aset kripto besar.
Di antara beragam altcoin yang tersedia, beberapa token dengan kapitalisasi pasar rendah seperti Byte, PondCoin, dan Pullix diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang signifikan menjelang peristiwa tersebut, yang diyakini menjadi momen untuk kenaikan harga besar-besaran pada aset kripto.
Byte (BYTE)
Byte (BYTE) adalah memecoin yang yang menggabungkan kreativitas dari budaya populer dengan dunia kripto. Nama anjing Elon Musk, "Byte," yang diumumkan dalam konteks proyek Grok AI-nya, menjadi inspirasi bagi nama proyek ini.
BYTE telah menunjukkan kenaikan yang signifikan sejak diluncurkan pada Desember 2023. Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa BYTE telah meningkat sebesar 904% sejak peluncurannya. Dalam satu bulan terakhir, token ini juga mengalami peningkatan sebesar 153%.
Saat ini, nilai BYTE sekitar USD0,0000274 atau setara dengan Rp0,43, dengan kapitalisasi pasar mencapai USD24,7 juta atau sekitar Rp430,5 miliar.
Menurut prediksi analis kripto, BYTE memiliki potensi untuk mencapai nilai baru pada Q4 2024, dan bisa melampaui nilai tertingginya sepanjang masa pada USD0,00005063 atau sekitar Rp0,80, yang terjadi pada 4 Maret 2024.
Pond Coin (PNDC)
Sejak Pond Coin (PNDC) diluncurkan pada Agustus 2023, data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa kenaikan harga token ini mencapai 403%. Sementara itu, PNDC telah mencapai kapitalisasi pasar sebesar USD10,1 juta atau setara dengan Rp158,6 miliar.
Pada saat ini, PNDC diperdagangkan dengan harga sekitar USD0,0000004519 atau setara dengan Rp0,0071. Dengan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, para analis kripto meramalkan bahwa pada akhir tahun 2024, nilai PNDC bisa mencapai USD0,00000080 atau sekitar Rp0,013.
Pullix (PLX)
Keberadaan altcoin seperti Pullix (PLX) telah menarik perhatian banyak investor berkat proyeknya yang unik serta potensi pertumbuhan harga yang signifikan.
Pullix merupakan platform hybrid yang mengkombinasikan elemen dari centralized exchange (CEX) dan decentralized exchange (DEX), menjadikannya sebagai platform all-in-one di mana pengguna dapat melakukan perdagangan beragam kelas aset, mulai dari saham, forex, emas, hingga kripto.
Baru-baru ini, Pullix telah menyelesaikan initial coin offerings (ICO) dan berhasil menjual sekitar 130 juta token PLX, mengumpulkan dana sebesar USD9,5 juta atau setara Rp149 miliar. Para investor awal juga telah memperoleh Return of Investment (ROI) hingga 320%.
Salah satu hal menarik dari proyek ini adalah rencana Pullix untuk memperkenalkan penyediaan likuiditas dengan sistem bagi hasil dan mekanisme burn token, yang akan secara bertahap mengurangi pasokan PLX seiring waktu dan meningkatkan kelangkaannya.
Pullix kini terdaftar di CoinGecko dan telah listing di exchange Uniswap dan Bitmart sejak awal Maret. Pada saat peluncuran, harga token PLX ditetapkan sekitar USD0,168 atau setara Rp2.600, dengan kapitalisasi pasar terdilusi mencapai USD33,6 juta atau setara Rp528 miliar.
Hingga saat ini, harga Pullix telah melonjak menjadi USD0,6406 atau setara Rp10 ribu, menurut data CoinGecko. Para analis meramalkan bahwa harga token ini akan terus meningkat hingga mencapai 100 kali lipat.
Kenali lebih jauh tentang Pullix.
Baca juga: Hype Altcoin Melonjak, Tiga Koin Ini Jadi Sorotan
Disclaimer: Pullix, sebagai exchange yang berorientasi pada komunitas, belum terdaftar di Bappebti. CoinDesk Indonesia berkomitmen untuk mematuhi regulasi kripto yang berlaku di Indonesia. Seluruh konten di CoinDesk Indonesia, termasuk data dan informasi, disajikan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi.