Pada Selasa pagi (23/7/2024), Exchange-Traded Funds (ETF) menerima persetujuan akhir dari US Securities and Exchange Commission (SEC). Dengan ini, penerbit seperti BlackRock, Fidelity, Grayscale, VanEck, Franklin Templeton, Bitwise, 21Shares, dan Invesco dapat mulai menawarkan produk investasi kripto tersebut dan bisa mulai diperdagangkan hari ini.
Meskipun ada kegembiraan seputar peluncuran ini, reaksi pasar tetap relatif tenang. Terutama, market maker Wintermute memproyeksikan bahwa ETF ether dapat menarik hingga USD4 miliar aliran masuk dalam satu tahun ke depan, seperti yang dikutip dari CoinDesk.
Angka ini jauh lebih rendah dari perkiraan sebagian besar analis yang berada dalam kisaran USD4,5 miliar hingga USD6,5 miliar. Sebagai perbandingan, ETF Bitcoin telah mengumpulkan USD17 miliar aliran masuk sejak debutnya di AS pada Januari 2024.
Adapun Wintermute tetap optimis terhadap harga Ether, memprediksi potensi kenaikan sebesar 24% yang didorong oleh aliran masuk tersebut. Namun, proyeksi ini dibatasi oleh keputusan regulasi yang telah menghambat potensi penuh ETF tersebut.
SEC telah menolak permintaan penerbit untuk mengizinkan ETF Ether stake kripto yang mereka miliki, yang sebenarnya dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi investor. Keputusan ini mengurangi daya saing ETF Ether dibandingkan dengan kepemilikan langsung, di mana investor masih dapat memperoleh manfaat dari staking.