Industri kripto telah mengalami berbagai tantangan dan fluktuasi harga sepanjang 2023, ditandai dengan serangkaian gugatan regulator AS yang ditujukan kepada crypto exchange, dan berbagai kejatuhan beberapa bank yang mendukung aset kripto, yang mengakibatkan volatilitas harga aset kripto dan tren penurunan.
Meskipun demikian, kenaikan harga aset kripto pada akhir tahun ini, terutama dipicu oleh potensi persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot, diperkirakan akan membawa dampak positif menuju awal 2024. Antisipasi positif ini menjadi dorongan bagi industri kripto, dengan banyaknya pihak yang menantikan momen-momen kunci yang berpotensi mendorong tren bullish di tahun yang akan datang.
Di bawah ini, CoinDesk Indonesia merangkum beberapa peristiwa di industri kripto yang berpotensi dapat lebih mendorong industri kripto di tahun 2024.
Potensi Persetujuan ETF Kripto Spot Diperkirakan Dapat Menarik Investor Institusional ke Industri Kripto
Persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot menjadi fokus perhatian di kalangan pelaku pasar kripto, karena potensinya dalam menarik minat investor institusional ke dalam industri kripto. Produk semacam ini memungkinkan investor untuk membeli saham yang mengikuti harga aset kripto sebagai acuan, seperti Bitcoin. ETF Bitcoin spot akan menyimpan Bitcoin dan memberikan eksposur kepada investor terhadap aset digital tersebut.
Sejak manajemen aset BlackRock pertama kali mengajukan permohonan ETF Bitcoin spot ke SEC pada Juni, persetujuan yang akan datang untuk produk keuangan semacam itu telah menjadi fokus utama pasar kripto.
Sejumlah besar perusahaan keuangan terkemuka di AS lainnya seperti Grayscale, 21Shares & Ark, Bitwise, VanEck, dan lainnya, telah mengajukan aplikasi untuk ETF Bitcoin spot kepada US Securities and Exchange Commission (SEC). Jika persetujuan diberikan, ini diharapkan akan menarik minat investor institusional ke Bitcoin, yang akan semakin mengakui nilai dan potensinya.
Sejauh ini, investor ritel hanya dapat memperoleh eksposur aset kripto melalui ETF yang memperdagangkan aset kripto berjangka. ETF Bitcoin spot akan memungkinkan para investor, terutama investor ritel, untuk mendapatkan akses ke Bitcoin tanpa perlu menyimpan investasi mereka di wallet Bitcoin.
Beberapa laporan dan analisis pasar, seperti dari Bloomberg, memperkirakan bahwa pasar ETF Bitcoin spot bisa mencapai nilai hingga USD100 miliar dari waktu ke waktu. Sementara itu, Charles Yu, seorang Research Associate dari Galaxy, memperkirakan aliran masuk dalam produk ETF dapat meningkat dari USD14 miliar pada tahun pertama menjadi USD39 miliar dalam tiga tahun.
Selain itu, ETF yang terkait dengan perusahaan besar di AS seperti BlackRock, 21Shares, dan yang lainnya baru-baru ini juga telah mengajukan ETF Ether spot.
Baca juga: BlackRock Resmi Ajukan Berkas ETF Ether Spot ke SEC
Namun, ada ketidakpastian seputar keputusan SEC. Meskipun regulator telah melakukan pembicaraan dengan calon penerbit ETF, ada penyesuaian aplikasi untuk memenuhi harapan regulator. Walaupun demikian, para analis yakin bahwa dengan ukuran pasar yang sudah cukup besar dan matang, kemungkinan besar ETF kripto spot akan disetujui oleh SEC.
Masih terdapat ketidakpastian seputar keputusan SEC tersebut. Regulator tersebut diketahui telah melakukan pembicaraan dengan calon penerbit ETF terkait penyesuaian aplikasi untuk memenuhi harapan SEC. Meski demikian, para analis yakin bahwa dengan ukuran pasar kripto yang sudah cukup besar dan matang, kemungkinan besar ETF kripto spot akan disetujui oleh SEC.
Bitcoin Halving dan Narasi Bull Run Kripto
Bitcoin Halving telah menjadi peristiwa yang sangat diantisipasi di dunia kripto. Hal ini dianggap sebagai pemicu utama potensi lonjakan harga Bitcoin serta mayoritas aset kripto lainnya.
Bitcoin Halving terjadi setiap 210.000 blok yang ditambang. Karena waktu rata-rata untuk menambang satu blok adalah sekitar 9-10 menit, maka dikalkulasikan bahwa Bitcoin halving terjadi sekitar empat tahun sekali. Bitcoin Halving sebelumnya telah terjadi sebanyak tiga kali, yakni pada November 2012, Juli 2016, dan Mei 2020.
Sepanjang sejarah, setiap halving telah membawa kenaikan signifikan dalam harga BTC. Halving ini, yang mengurangi reward penambangan Bitcoin menjadi setengah, secara historis telah memicu lonjakan harga yang dramatis.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Bitcoin Halving Bisa Picu Bull Run Berikutnya!
Menurut siklus empat tahunan Bitcoin Halving, hadiah yang diperoleh penambang Bitcoin akan terpotong menjadi separuh. Pada Halving pertama Bitcoin, hadiah per blok turun dari 50 BTC ke 25 BTC. Untuk Halving yang akan datang di tahun 2024, diperkirakan hadiah untuk penambang akan berkurang lagi, dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC.
Secara historis, perjalanan harga Bitcoin antara halving pertama dan kedua mencapai kisaran USD12, yang kemudian melesat hingga melampaui USD1.200. Angka ini mencerminkan lonjakan mencapai 10.000%. Pada sisi lain, periode antara halving kedua dan ketiga menampilkan harga BTC sekitar USD650, yang kemudian melonjak hingga mendekati USD19.000 pasca halving, menghasilkan kenaikan lebih dari 2.900%.
Halving terakhir mencatat peningkatan harga BTC sebesar 750%, melonjak dari sekitar USD9.000 menjadi hampir USD69.000. Hasil analisis dari CoinDesk Indonesia menyiratkan bahwa persentase kenaikan harga pada setiap halving cenderung menurun sekitar 3,5-3,9 kali lipat dari angka sebelumnya. Dengan ini, perkiraan harga BTC untuk halving tahun 2024 dapat meningkat sekitar 200% dari titik terendahnya.
Perkembangan AI
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) diharapkan menjadi semakin canggih dan berdampak pada berbagai aspek kehidupan di masa mendatang. Prediksi dari para ahli menunjukkan bahwa kecerdasan buatan akan mengubah bagaimana bisnis beroperasi secara fundamental, menciptakan model bisnis baru, bahkan mengubah interaksi dengan pelanggan serta karyawan.
Model-model ini telah mengubah interaksi manusia dengan teknologi dan memperluas pengaruh AI ke dalam bidang-bidang yang memiliki data terbatas, termasuk dokumen dukungan pelanggan perusahaan. Secara bersamaan, AI telah memicu revolusi kreatif di bidang seni dan game, hingga industri kripto.
Menurut sebuah penelitian dari PricewaterhouseCoopers (PwC), teknologi Generative AI (Gen AI) menempati posisi pertama dalam sektor teknologi yang berkembang di 2023. PWC mengindikasikan bahwa teknologi ini akan berkembang pesat pada tahun mendatang dan akan memungkinkan pemrosesan yang lebih kuat bagi pengguna pada akhir 2024.
Gen AI ini dilatih untuk menggunakan kumpulan data yang sangat besar. Contohnya, model seperti GPT-4 dari OpenAI dilatih dengan lebih dari satu triliun parameter, sementara model besar lainnya seperti PaLM2 dari Google dan Gopher dari DeepMind dilatih dengan ratusan miliar parameter.
Sebuah riset dari Lexology mengungkapkan bahwa prusahaan besar seperti OpenAI, AWS, Microsoft, Google, IBM, Meta, dan NVIDIA dianggap akan terus menjadi vendor utama dalam ekosistem AI di tahun mendatang. Mereka kemungkinan akan menyesuaikan portofolio produk untuk melayani industri spesifik seperti layanan keuangan dan sejenisnya.
Bahkan, teknologi AI juga telah merambah ke sektor smartphone. Misalnya, Samsung diperkirakan akan meluncurkan seri Samsung Galaxy S24 dengan teknologi AI canggih pada Januari 2024 mendatang.
Dalam sektor kripto, a16z crypto—cabang perusahaan modal ventura dari Andreessen Horowitz—telah merilis sejumlah ide dan konsep yang mereka persiapkan dalam bidang kripto untuk tahun 2024. Dalam serangkaian ide tersebut, a16z menyatakan keyakinannya bahwa blockchain yang terdesentralisasi dapat memberikan keseimbangan pada model AI yang saat ini cenderung terpusat pada sumber daya besar yang hanya dapat diakses oleh beberapa raksasa teknologi.
Just a few things we're excited for in crypto (2024):
— a16z crypto (@a16zcrypto)
→ Entering a new era of decentralization
→ Resetting the UX of the future
→The rise of the modular tech stack
→ AI + blockchains come together
→ Play to earn becomes play and earn
→ When AI becomes the gamemaker,… pic.twitter.com/fiL4Eahwuy
Dengan menggabungkan AI dan kripto, ini memungkinkan pasar permissionless di mana setiap orang dapat menyumbangkan daya komputasi dan data untuk melatih model bahasa yang besar, tulis a16z.
Perusahaan juga menyoroti kemampuan teknologi kripto dalam melacak asal usul konten yang dihasilkan oleh AI, seperti halnya dalam kasus deepfakes. a16z crypto percaya bahwa Web3, lingkungan berbasis blockchain, dapat berfungsi sebagai laboratorium untuk eksperimen dan pengembangan cara-cara baru dalam mendesentralisasi penggunaan teknologi AI, sebagai upaya untuk mencegah dominasi dari beberapa perusahaan teknologi dalam mengendalikan AI.
Upgrade Dencun Ethereum yang Ditunggu-tunggu
Pada September 2022, Ethereum mengalami perubahan besar-besaran dengan pelaksanaan The Merge, yang mengubah mekanisme konsensus Ethereum dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS). Peningkatan ini menjadikan Ether (ETH) sebagai aset deflasi dan secara signifikan meningkatkan aspek ramah lingkungan dari Ethereum. Meskipun demikian, harga Ether cenderung stagnan di sekitar USD1.630 setelah peristiwa tersebut.
Pasca The Merge, Ethereum melanjutkan serangkaian pembaruan, termasuk hard-fork Shanghai pada April 2023. Upgrade ini memungkinkan pemegang ETH untuk melepaskan kepemilikan aset mereka untuk pertama kalinya, yang memberikan dampak positif pada kepemilikan mereka. Setelah upgrade Shanghai, terlihat kenaikan harga ETH di atas USD2.100, mencapai level tertinggi sejak Mei 2022.
Menurut roadmap yang disusun oleh Ethereum Foundation, platform ini akan terus berkembang secara bertahap. Berdasarkan diskusi dalam All Core Developers Consensus Call #121 pada November 2023, Ethereum sedang bersiap untuk melakukan upgrade Dencun. upgrade ini difokuskan pada peningkatan skala dan modularitas jaringan, peningkatan fitur keamanan, serta peningkatan keseluruhan pengalaman pengguna.
Selain itu, upgrade ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah transaksi per detik (TPS) di jaringan Ethereum tanpa mengorbankan desentralisasi. Ini sejalan dengan fase "Surge" dalam roadmap Ethereum yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja rollup hingga 100.000+ TPS.
Upgrade Dencun akan membawa perubahan signifikan di dua layer utama jaringan Ethereum, yakni execution layer (EL) dan konsensus layer (CL). upgrade untuk EL disebut Cancun, sementara CL akan diperbarui dengan Deneb, membentuk nama Deneb-Cancun atau Dencun.
Dencun akan fokus pada implementasi EIP-4844, memperkenalkan konsep proto-danksharding untuk meningkatkan kapasitas jaringan dalam menangani jumlah transaksi. Selain itu, upgrade ini juga akan mempertimbangkan EIP-1153 untuk mengurangi biaya penyimpanan data on-chain dan mengoptimalkan ruang block, serta EIP-4788 yang akan meningkatkan struktur cross-chain bridge.
Pada akhirnya, upgrade ini akan membuat Ethereum menjadi ekosistem yang lebih menarik bagi pengembang dan pengguna dengan meningkatkan kapasitas transaksi dan mengurangi risiko serangan terhadap jaringan serta proyek dan protokol yang ada di dalamnya.
Pengembang inti Ethereum telah menyatakan bahwa testnet publik untuk Dencun ini dijadwalkan akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2024.
Menurut diskusi All Core Developers Consensus #124 baru-baru ini, pengujian untuk upgrade Dencun telah berjalan lancar di Devnet 12. Saat ini, semua kombinasi klien EL, CL, dan klien Prysm, telah terintegrasi ke Devnet 12. Software MEV-Boost sudah diaktifkan untuk sebagian besar kombinasi klien, kecuali untuk kombinasi klien Prysm.
gm, here with another update on the eth cancun/deneb upgrade:
— Christine Kim (@christine_dkim)
- devnet #12 now hosts all EL/CL client combinations, incl. prysm
- devs say they are on track to launch a goerli shadow fork before the end of the year
- cont...https://t.co/3i4LpLDzRh
Melihat dampak positif yang diharapkan pada jaringan Ethereum dari upgrade Dencun ini, diharapkan juga akan mempengaruhi harga ETH dengan kenaikan yang signifikan.