Harga aset kripto tengah berada dalam fase penurunan setelah Founder Binance, Changpeng Zhao, mengakui bersalah ke pengadilan Seattle terkait dugaan pelanggaran terhadap hukum anti pencucian uang di Amerika Serikat. Akibatnya, Zhao memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Binance.
Pada Rabu (22/11/2023) pagi, harga bitcoin (BTC) merosot ke angka USD36.340 atau setara dengan Rp566 juta, mengalami penurunan sebesar 3% dalam 24 jam terakhir, menurut data CoinMarketCap. Sementara token BNB (BNB) yang dikembangkan oleh Binance turun ke angka USD233 atau setara dengan Rp3,6 juta, mengalami penurunan hingga 11% dalam kurun waktu yang sama.
Berdasarkan dokumen pengadilan yang dirilis pada Selasa (21/11/2023), Zhao didakwa karena tidak menjalankan program anti pencucian uang yang efektif sesuai dengan Bank Secrecy Act AS, serta sengaja melanggar sanksi ekonomi AS. Ia mengaku bersalah dan sebagai bagian dari pengakuannya, dirinya sepakat membayar denda sebesar USD50 juta atau setara dengan Rp775,8 miliar. Disamping itu, ia akan menghadapi ancaman hukuman penjara maksimal 18 bulan sesuai pedoman hukum federal AS.
Sementara itu, Binance juga mengakui kesalahannya atas tuduhan mengoperasikan money-transmitter tanpa izin, melanggar International Emergency Economic Powers Act, dan terlibat dalam konspirasi. Sebagai bagian dari penyelesaian atas penyelidikan dengan Departemen Kehakiman AS (DOJ), Binance setuju untuk membayar denda sebesar USD4,3 miliar atau setara dengan Rp66,7 triliun.
Harga aset kripto lainnya seperti ether (ETH) diperdagangkan pada kisaran USD1.977 atau setara dengan Rp30,7 juta, mengalami penurunan sebesar 2% dalam 24 jam terakhir. XRP (XRP) dan Solana (SOL) juga masing-masing mengalami penurunan sebesar 3%.
Zhao akan dibebaskan dengan jaminan senilai USD175 juta atau sekitar Rp2,7 triliun dan akan dijatuhi hukuman pada Februari 2024.
Baca juga: Changpeng Zhao Undur Diri dari Jabatan CEO Binance, Akui Bersalah Atas Pelanggaran Anti Cuci Uang AS